Y u d i S u t a r s o

Kuliah Manajemen Pemasaran

bIAYA dokter dan hARGA jasa profesi

 pic from www.pioneer.net

Sebuah humor berjudul “Biaya Dokter Gratis Teman Sendiri” menceritakan sebuah cerita percakapan yayat dan budi. Ceritanya begini.

Yayat dan Budi berkawan baik sejak dari SD. Pada suatu hari mereka bercakap-cakap tentang cita cita mereka.
Budi: “Eh… Yat nanti kalo kamu udah gede kamu mau jadi apa”
Yayat: “Ohh… kalo sayang pengen jadi Dokter, nah kalo kamu Bud?”
Budi: “Acikkkk kalo kamu jadi dokter biar aku jadi pasiennya aja dech, kan bisa gratis”
Yayat: “Ehh…, tapi aku mau jadi dokter hewan”. (dang)** (www.ketawa.com)

 Terlepas dari cerita diatas, profesi dokter, memang banyak dijadikan cita-cita bagi anak-anak. Diantara mereka, ada yang mengatakan bahwa kalau jadi dokter nanti bisa menolong orang sakit, bermanfaat bagi orang lain, banyak pahala. Ada pula yang mengatakan kalau jadi dokter, nanti pasti kaya. keren, dan sebagainya. Singkatnya profesi ini memiliki pesona yang baik. Pesona itu juga tercermin dalam besarnya biaya kuliah jurusan ini.

Cerita tentang dokter juga bisa didapat dari keseharian kita. Misalnya, kita kadang mendapati dokter yang sepi pasien, namun ada pula yang untuk mendapatkan nomor antriannya saja mesti dilakukan jam 3 pagi untuk praktek jam 8. Untuk mendapat layanannya masuknya lima orang lima orang.

Cerita lain yang tak kalah heboh adalah tentang biaya dokter. Ketika kita dari dokter dan mendapat layannya, lalu mendapati biaya yang tidak rendah, sekalipun kadang pada dokter yang lain ada yang rendah. Lalu kita dalam hati bilang, “wah enak benar jadi dokter, gitu saja dapat segini”. Salah satu tentang biaya dokter dapat dibaca dalam konsultasi kesehatan di Kompas yang bisa didownload di sini

Bicara tarif dokter, dalam marketing, kita tahu hal tersebut adalah terkait dengan kebijkan harga. Harga dalam kaitan dengan profesi dokter adalah tarif. Kita tahu bahwa pertimbangan dalam menentukan harga adalah ada dari faktor internal dan ekternal. Tarif dokter juga pasti mempertimbangkan strategi harga.

Untuk Anda mahasiswa manajemen pemasaran kelas F, coba gambarkan apa pertimbangan dalam menetapkan tarif dalam jasa dokter, dan lihatlah disekeliling Anda, para dokter menggunakan strategei apa.

 

Selamat bekerja…..

 

 

November 28, 2007 - Posted by | Manajemen Pemasaran

39 Comments »

  1. selamat sore pak…
    menurut saya tentang penetapan harga seorang dokter itu sangat penting sekali dikarenakan jika harga untuk periksa di dokter terlalu murah dapat membuat seorang dokter dapat menurunkan ekuitas dari dokter itu sendiri, jika biaya terlalu mahal dapat membuat pasien yang datang untuk berobat kedokter itu jadi berkurang.
    memang penting sekali penetapan harga oleh dokter, sudah sering kita ketahui jika menganggap seorang dokter banyak duit. profesi dokter sendiri juga membutuhkan cost sangat tinggi dan tidak mudah sekali menjadi dokter karena membutuhkan tingkat kepintaran yang sangat tinggi.
    jadi saya setuju jika penetapan harga seorang dokter mahal dikarenakan alasan2 yang saya jabarkan diatas..saya juga sependapat jika seorang dokter memberikan haraga yang mahal untuk setiap pasiennya..
    trims…

    Comment by wahyu yustiharja | November 28, 2007 | Reply

  2. ass
    daridokter saya semdiri semenjak kecil hingga sekarang beliau menggunakan strategi harga sesuai biaya yang wajar meski terbilang lebih mahal karena dy memperhatikan kenyamanan pasien dan jaminan. penentuan harga yang baik untuk biaya pemasaran juga yaitu
    1. dilihat dari tempat praktek tersebut sekitar kondisi warganya
    2. fasilitas dan penjaminan obat2an
    3. kenyamanan dan kualitas
    dokter dapat menetukan harga yang tinggi jika bisa memberikan jaminan setimpal untuk pasien, jika sebaliknya jadi untuk penentuan harga tersebut tidak seharusnya karna dapat mengecewakan pasien dan kepercayaan

    Comment by suprianto | November 28, 2007 | Reply

  3. Selamat sore pak !!!
    Menurut saya strategi penetapan tarif jasa dokter yang ditetapkan dokter2 saat ini adalah strategi policy skimminng yaitu pada awalnya menetapkan harga setinggi-tingginya dalam menetapkan tarif kepada berbagai konsumen. Disamping itu, jasa dokter saat ini menggunakan product lini pricing yaitu menetapkan tarif berdasarkan keahlian para dokter tersebut, Misalnya penetapan pada tarif dokter spesialis anak dengan dokter spesialis kandungan, pada realitanya dokter spesialis kandungan lah yang mempunyai penetapan tarif lebih tinggi dibandingkan penetapan tarif pada dokter spesialis anak.

    Dalam penetapan atrif,para dokter juga mempertimbangkan hal-hal berikut ini :
    1. Para dokter pasti mempertimbangkan biaya yang telah dikeluarkan selama masa pendidikan dokter tersebut. Jadi, jika masa pendidikan membutuhkan biaya yang tinggi, maka hasilnya juga harus tinggi.
    2. Para dokter juga mempertimbangkan masalah tingkat keasulitan pada keahliannya masing-masing. Semakin tinggi tingkat kesulitan maka semakin tinggi pula tarif yang harus ditetapkannya.

    Demikian pendapat saya tentang penetapan tarif jasa dokter yang ada disekeliling kita.

    Comment by Revi Arfamaini | November 28, 2007 | Reply

  4. Assalamualaikum wrwb
    huh masalah kesehatan ya….
    memang akhir2 ini sering kita jumpai banyak sekali jenis penyakit yang bahkan dari pihak dokter sendiri belum mengetahui obat yang cocok.
    apalagi biaya untuk berobat tidaklah murah,ya memang kalau dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan katika masih dalam pendidikan tidaklah sebanding.
    tapi perlu diketahui juga bahwa masyarakat indonesia banyak yang berada dibawah garis kemiskinan.jadi buat mereka untuk makan saja susah apalagi berobat kedokter.
    tapi besarnya biaya bisa juga diukur dengan seberapa besar tingkat kesulitan dari penyakit itu sendiri.
    tapi dari pihak dokter juga harus mempertimbangkan harga sebelum memberikan harga tersebut pada pasien.terutama pada pasien yang miskin,untuk bayar obat saja sudah berat apalagi bayar biaya dokter.seharusnya diberilah sedikit keringanan buat mereka.dan tidak semua dokter bisa mematok harga yang amat tinggi kalau cuma buat penyakit ringan saja.
    besarnya tarif yang dibebankan pada pasien juga bisa membut citra seorang dokter menjadi tinggi.

    Comment by eka puspita wulandari | November 29, 2007 | Reply

  5. dalam dokter soal mempertimbangkan harga itu sangat penting karna dokter juga harus mempertimbangkan tentang fasilitas dan kenyamanan untuk pasien…
    dokter pasti mengutamakan kepuasan pasien oleh karna itu pasien juga harus membayar mahal untuk mendapatkan kepuasan itu…
    pada saat dokter memberikan obat biasanya dokter mempertanyakan dahulu kepada pasien apakah pasien ingin obat generik atau obat special hal ini disebabkan agar pasien yg menengah kebawah tidak terbebani oleh biaya obat yang mahal…
    tapi ada juga dokter yang mematok harga mahal hal itu disebabkan karna tingkat kesulitan dalam mengoprasi seorang pasien semakin sulit operasinya maka semakin mahal biayanya…
    jadi dokter tidak hanya menentukan harga dari satu sisi saja tapi dari beberapa sisi

    Comment by Rizky kurniawan | November 29, 2007 | Reply

  6. Ass.wr.wb
    menurut saya yang termasuk faktor internal adalah :
    penetapan harga yang dipertimbangkan sesuai manfaatnya dan keahlian,misal dokter spesialis tarifnya lebih mahal dari dr. umum..kemudian juga biaya,misalnya untuk menyewa tempat praktek (kec. rmh sendiri. kemudian faktor2 ekstenal yaitu : harga praktek dokter lain yang setaraf, harga barang kebutuhan yang meningkat, dan mgkn juga kalo pasiennya ketauan kalo kaya raya,sedang kalo pasien kurang mampu biasanya diberi keringanan. demikian dari saya, terima kasih. Ass.wr.wb

    Comment by irvan sulthoni h. | November 29, 2007 | Reply

  7. Ass.wr.wb
    Menurut saya menetapkan tarif jasa seorang dokter memang sulit ditetapkan,karena hal ini berhubungan dengan hati nurani,mis:ada seorang pasien yang sakit dan dia dalam status sosialnya tergolong orang yang kurang mampu,maka dalam hati kecil seorang dokter akan akan timbul dilema apabila menetapkan tarif yang mahal bagi pasien tersebut.
    Dapat kita lihat fenomena yang ada di sekitar kita,dalam sebuah klinik seorang dokter adakalanya yang rame dengan pasien,dan ada juga yang sepi.Hal ini dapat kita analisa,mungkin salah seorang doker ada yang menetapkan tarif yang mahal terhadap pasiennya,dan dengan penanganan yang buruk sehingga pasien mau berobat ke dokter itu,dan ada juga dokter yang memberikan tarif yang biasa,dengan penanganan yang bagus,ramah,dan fasilitas yang memadahi sehingga pasien senang berobat pada dokter tersebut.mungkin hal tersebut yang menjadi pertimbangan dalam menetapkan tarif sebuah jasa seorang dokter.Dalam wacana kompas tadi yaitu seorang pasien harus membayar tarif yang lebih tinggi dari pada tarif yang di informasikan sebelum operasi,hal itu seharusnya tidak dilakukan oleh seorang dokter,karena bagi orang yang kurang mampu hal itu sangat memberatkan.informasi yang diberikan kepada pasien seharusnya,sesuai dengan yang sebenarnya.
    Demikian pendapat saya mengenai pertimbangan dalam menetapkan tarif jasa dokter.
    Wass.wr.wb

    Comment by Didik Nur Cahyono | December 3, 2007 | Reply

  8. menurut saya dalam metetapkan tarif jasa seorang dokter harus dilihat dari
    1. apakah seorang dokter tesebut sudah spesialis dalam penyakit tertentu. jika sudah maka tarif seoorang tersebut akan semakin mahal.
    2. apakah dokter tersebut sudah lama berpengalaman ( senior ) atau belum ( junior ) dalam hal praktek. hal ini juga bisa berpengaruh dalam hal penetapan harga seorang dokter karena semakin berpengalamanya seorang dokter maka akan semakin mahal tarifnya
    3. obat – obatan apa yang mereka gunakan dalam mengobati pasien tersebut
    4. teknologi atau peralatan kedokteran yang digunakan untuk mengobati atau mengoperasi seorang pasien

    Comment by Hardian Nurul | December 3, 2007 | Reply

  9. menurut saya dalam mempertimnangkan dan menetetapkan tarif jasa seorang dokter harus dilihat dari segi :
    1. apakah seorang dokter tesebut sudah spesialis dalam penyakit tertentu. jika sudah maka tarif seoorang tersebut akan semakin mahal.
    2. apakah dokter tersebut sudah lama berpengalaman ( senior ) atau belum ( junior ) dalam hal praktek. hal ini juga bisa berpengaruh dalam hal penetapan harga seorang dokter karena semakin berpengalamanya seorang dokter maka akan semakin mahal tarifnya
    3. obat – obatan apa yang mereka gunakan dalam mengobati pasien tersebut
    4. teknologi atau peralatan kedokteran yang digunakan untuk mengobati atau mengoperasi seorang pasien
    hal – hal seperti inilah yang dapat mempengaruhi mahal atau murahnya tarif seorang dokter atau jasa dokter

    Comment by Hardian Nurul | December 3, 2007 | Reply

  10. assalamualaikum
    menuru saya, tidak semua dokter menetapkan harga yang begitu mahal karena ada juga sebagian dokter yang menetapkan harga yang sedang.karena mereka mempunyai misi sosial kepada masyarakat kurang mampu.tetapi apabila dokter tersebut menetapkan harga yang mahal karena didukung dengan fasilitas yang memadai,dan tingkat kebutuhan para dokter itu sendiri. bagi para konsumen kelas atas yang memerlukan jasa para dokter mereka tidak mementingkan harga melainkan mereka lebih mementingkan manfaat atau keinginan untuk cepat sembuh, hal ini yang dapat dimanfaatkan oleh para dokter sekarang.

    Comment by vira | December 3, 2007 | Reply

  11. Ass. Wr. Wb……
    Menurut saya strategi penetapan harga yang banyak digunakan untuk tarif jasa dokter adalah policy skimming yaitu penetapan harga setinggi-tingginya kepada pasiennya, namun hal tersebut juga harus disertai dengan pelayanan kesehatan yang baik dan cukup memuaskan. Disamping itu ada beberapa faktor lain dalam menetapkan tarif untu jasa dokter, yaitu :
    1. dilihat dari tempat praktek dokter tersebut, tarif seorang dokter yang bekerja di puskesmas akan berbeda dengan dokter yang bekerja di rumah sakit besar.
    2. dokter yang membuka tempat praktek sendiri juga perlu mempertimbangkan kemampuan ekonomi masyarakat sekitarnya. Jika masyarakat tersebut berasal dari kalangan menengah ke bawah maka strategi skimming policy kurang tepat.
    3. tarif jasa dokter juga ditentukan dari apakah dokter tersebut adalah dokter spesialis atau dokter umum. Dan tentunya tarif seorang dokter spesialis jauh lebih mahal dari dokter umum karena dilihat dari lama pendidikannya dan pengalamannya di dunia kedokteran.
    tarif jasa dokter di sekitar lingkungan rumah saya pun beragam tarifnya, contohnya jika hanya sebatas klinik kecil dan dokter tersebut hanyalah dokter umum maka tarifnya relatif murah. Dan ada pula klinik bersalin yang mempunyai dokter spesialis beserta fasilitas yang lumayan lengkap dan pelayanannya juga cukup baik, maka tarif yang ditetapkan cukup mahal.
    Demikian pendapat saya. Terima kasih!!!!
    Wassalamu’alaikum…….

    Comment by Rifda Alpha Roudlotul Chillia | December 3, 2007 | Reply

  12. Ass.Wr.Wb
    Dokter adalah orang yang sangat berjasa sekali bagi kita, karena dengan adanya dokter penyakit/keluhan yang kita derita akan sembuh.
    Menurut saya penetapan tarif pada seorang dokter adalah dengan policy skimming yaitu dengan menetapkan harga setinggi-tingginya,tetapi harus disertai juga dengan pelayanan kesehatan yang memuaskan bagi pasien sehingga pasien akan percaya dan tetap menggunakn jasa dokter tersebut.Selain itu juga ada beberapa faktor lain dalam menentukan tarif untuk jasa dokter, yaitu :
    1 Tarif dokter dapat dilihat dari apakah dokter tersebut dokter spesialis atau dokter umum.tarif dokter spesialis lebih mahal dibandingkan dengan dokter umum,karena dilihat dari lama pendidikannya dalam dunia kedokteran.
    2.Dilihat dari dimana dokter membuka praktek sendiri, apabila membuka praktek dilingkungan yang ekonominya dikalangan bawah maka tarif yang diberikan sebaiknya jangan terlalu mahal,karena dapat membebankan pasien.
    3.Selain itu juga dilihat dari seberapa besar tingkat kesulitan penyakit yang diderita pasien.
    Demikian pendapat saya. Terima kasih
    Wassalamu’alaikum…….

    Comment by Meike Yulia Susanti | December 3, 2007 | Reply

  13. ass.
    Suatu pekerjaan yang benar-benar dapat meringankan beban orang lain adalah seorang dokter karena beliau sangat berjasa dan dibutuhkan oleh banyak orang apapun kondisi orang tersbut baik dari kalangan bawah, menengah, maupun yang berada. karean tugas dari dokter adalah menyembuhkan orang – orang yang sakit. untuk masalah pemberiah harga/tarif yang akan diberikan dokter kepada pasien itu terdapat beberapa faktor atau ketentuan jadi dokter tidak sembarangan memberikan harga kepada pasiennya. mungkin ketentuannya adalah sebagai berikut :
    1. dokter harus melihat dari penyakit yang diderita pasien serta disesuaikan dengan obat yang akan diterima itu sudah ada ketentuan sendiri.
    2. mungkin dokter harus melihat dari segi geografis atau lokasi apabila tempat dokter itu bekerja ada didaerah desa yang cukup pelosok maka harga yang akan diberikan harus melihat kondisi yang ada
    karena keadaan inilah yang harus benar – benar dipirkan oleh dokter bagaimana seharusnya dia memberikan tarif atau harga kepada pasien dan pemebrian tersebut harus dapat diterima oleh kedua belah pihak antara dokter dengan pasiennya
    terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan
    wass.

    Comment by dian kusuma | December 4, 2007 | Reply

  14. Ass Wr. Wb.
    Menurut saya berbagai macam tarif / harga biaya dokter yang tidak ada patokan / dasarnya itu dikarenakan oleh beberapa faktor, diantaranya :
    1. Tingkat keilmuan dari seorang dokter itu sendiri.
    Kita tahu bahwa seorang dokter adalah sebuah jabatan profesi yang tetntu saja tidak didapatkan dengan mudah. Ada yang memang seorang ahli/spesialis, ada juga dokter umum, bahkan ada seorang bidan / mantri yang kadangkala dianggap oleh sebagian orang awam juga dengan sebutan dokter. Dari hal tersebut sudah jelas dari mana ilmmu itu didapat, sehingga jelas menjadi pembeda dalam hal tarif pemeriksaan.
    2. Tingkat fasilitas dalam hal pelayanan.
    Dari segi ini kita sudah bisa melihat bahwa dokter itu menentukan menggunakan tarif dasar pemeriksaan berapa. Misal, ada seorang dokter yang memang sengaja merenovasi rummah buat tempat praktik yang hampir bisa dikatakan sama dengan puskesmas di Desa – desa dengan tentu saja resep / obat yang diberikan dengan tingkat kemapuhan / kemujaraban yang tinggi. Ada juga dengan yang menyewa sebuah rumah kontrakan sederhana untuk membuka tempat praktik.
    3. Tingkat letak geografis.
    Melihat tingkat ini sudah jelas bisa diketahui, kalau letak geografis juga berhubungan dengan ekonomi masyarakat yang dilayani oleh seorang dokter tersebut. Jelas biasanya di kota lebh besar biaya periksa ke seorang dokter dari pada di Desa. Hal ini juga disebabkan karena tingkat ekonomi ‘umumnya’ dikota dan di desa berbeda. Biarpun kadang kala tidak seperti itu dalam tingkat ekonomi.
    4. Tingkat Image / pencitraan diri
    Kalau sudah melihat dalam hal ini, kita tentu sudah tidak bisa apa-apa lagi. Karena citra seorang dokter tentu lebih mahal dari pada yang lainnya. Misal : biarpun seorang dokter itu buka praktik di tempat yang jauh, kadang kitapun yang dari desa akan rela antri dan datang untuk kesehatan kita karena dokter tersebut sudah “mencitrakan dirinya” sebagai dokter yang handal.
    Menurut saya itu pak…., yang bisa saya komentari mengenai tarif dasar biaya untuk mendapatkan sebuah sentuhan dokter yang berbeda-beda.
    Wass Wr. Wb.

    Comment by Ratna Aquarista | December 5, 2007 | Reply

  15. Ass.Wr.Wb

    Pertama-tama saya akan menanggapi kasus yang dimuat di koran KOMPAS terlebih dahulu. Mengenai kasus yang terjadi pada seorang adik yang menanggung biaya pengobatan kakaknya tetapi estimasi harga yang diberikan oleh seorang dokter meleset jauh dari yang diperkirakan, ”dalam arti adik tadi membayar biaya yang lebih besar dari perkiraan tadi.” Lalu adik tadi bergeming bahwa biaya yang ditanggung tadi dikira cukup memberatkan sekali. Dan memang benar saya kira saat ini biaya rumah sakit milik pemerintah hampir sama dengan rumah sakit milik swasta. Mengapa? Tim dokter dari rumah sakit pemerintah bergelit bahwa semua itu disebabkan oleh faktor biaya yang harus dikeluarkan oleh rumah sakit untuk biaya Operasional seperti biaya air, listrik, dan perawatan gedung. Dokter tadi beralasan bahwa meskipun pemerintah telah menganggarkan subsidi untuk kesehatan. Tapi, subsidi tadi dirasa kurang untuk menutupi biaya operasional yang dikeluarkan oleh pihak rumah sakit. Sehingga untuk menutupi kekurangan tadi,biaya untuk berobat saat ini cukup mahal atau dengan kata lain biaya tadi dibebankan kepada setiap pasien dengan prosentase tertentu. Tapi diingat akibat biaya yang cukup mahal tadi, saat ini tingkat Kematian terus meningkat akibat penanganan yang telat oleh tim medis. Sebab si pasien belum dapat memenuhi biaya Administrasi. Kasihan khan!!!!! masa’ karena biaya aja nyawa seorang harus melayang padahal kalau segera ditolong insyAllah dapat diselamatkan. Melihat kinerja dokter saat ini saya kira tingkat Responsibility terhadap pasien masih kurang. Buktinya, saat ini dokter akan menangani seorang pasien jika pasien tadi telah memenuhi biaya yang telah dipatok baik oleh pihak rumah sakit maupn dokter itu sendiri. Hal itu saya kira bukan kejadian yang aneh karena hal itu boleh teman-teman buktikan sendiri jika teman-teman di RS. Dr.Soetomo (Karang Menjangan). Coba teman-teman lihat antara orang2 berduit ama orang2 yang biasa. Pasti terjadi perbedaan atau kesenjangan yang cukup signifikan bahkan ada pasien yang kurang mampu sampai terbaring di sepanjang paviliun2 rumah sakit. Sebuah hal yang menyedihkan dan membuat hati siapapun akan iba dan kasihan melihatnya. Untuk itu dengan sedikit masukan dari saya ini saya mohon hati semua dokter-dokter tergerak dan mau menolong pasien siapapun itu! tanpa memandang status sosial, ras,golongan dsb.Ok!

    Wss.Wr.Wb

    Comment by Feri Setiawan | December 6, 2007 | Reply

  16. Ass Wr Wb

    Setelah Kita membaca ulasan harian Kompas di atas, Kita dapat sedikit mengetahui perihal apa saja yang dipertimbangkan oleh dokter dalam menerapkan tarifnya, atau rumah sakit pemerintah dalam menerapkan tarifnya pula.
    Dikatakan di situ bahwa tarif dokter itu tergantung oleh tingkat pengalaman atau senioritas dokter itu sendiri. Hal yang menentukan lainnya, menurut Saya, adalah “image atau kesan dari dokter” itu sendiri selama ini. Maksudnya, jika dokter itu telah “terbukti handal dalam menangani berbagai penyakit umum dan penyakit khusus yang ditekuninya”. Maka dokter itu sudah pasti akan mendapat kepercayaan dari masyarakat, dan tak dapat disangkal, dokter itu akan ramai dan bahkan sampai antri berjam-jam untuk mendapat nomer periksa dari dokter tersebut, seperti yang telah dikemukakan di harian Kompas di atas.
    Jadi wajar, jika dokter-dokter muda, tarifnya masih tergolong lebih murah daripada seniornya. Mereka masih belum punya ‘track record’ apapun dalam hal masalah menangani penyakit. Tidak seperti seniornya yang sudah kenyang pengalaman. Dan Saya rasa, dokter-dokter muda itu dapat menarik pasien dari tampilan eksterior tempat praktiknya yang harus mereka buat se-excited mungkin. Mungkin dengan diadakan semacam kafe / warnet / jenis hiburan yang lainnya di ruang tunggu, agar pasien atau pengantar yang menunggu tidak bosan di situ. Dan jelas, hal itu akan menyebabkan pengunjung, eh pasien, akan senang datang ke situ (Ketika sakit, maksudnya,,, ^_^).
    Dan strategi harga yang harus dipertimbangkan adalah :
    1. Dari faktor internal, mereka(para dokter) harus mempertimbangkan biaya obat pasien(dengan catatan para dokter yang menyediakan obat untuk pasiennya), biaya pemeriksaan itu sendiri, dan biaya fasilitas yang sudah diterima oleh pasien, baik pada saat pemeriksaan, maupun di saat pasien menunggu di ruang tunggu. Yah, mungkin cuma itu pengetahuan Saya yang dapat Saya tumpahkan di sini mengenai faktor internal penerapan tarif dokter.
    2. Selanjutnya, mengenai faktor eksternalnya, Mmm,, Apa ya,,?! Saya bingung! Lebih tepatnya kurang tahu kali ya,,,
    Oy, mereka harus mempertimbangkan faktor biaya sewa tempat praktik, jika itu menyewa, atau paling enggak mengenai pajak bumi dan bangunan mereka yang harus dikeluarkan atas bangunan tempat praktik tersebut. Lalu mengenai pesaing, atau dokter lain yang tempatnya tidak jauh dari situ, itu juga harus dijadikan pertimbangan. Lalu… Lalu apa yah?!!! Udah de, itu aja.
    Sekian pendapat ini Saya sampaikan.
    Terima kasih..!!

    Wass Wr Wb

    Comment by Sitta Su'aidah | December 6, 2007 | Reply

  17. penyesuaian harga yang dilakukan oleh dokter mungkin memperhitungkan adanya perbedaan jenis pelanggan,jenis obat,dan lokasi.
    harga mengungkapkan sesuatu tentang produk.sebagai comtoh, banyak pasien yang menggunakan harga untuk menilai kualitas.Sebuah obat yang harganya mahal mungkin hanya sebuah obat biasa bagi orang2 tertentu tapi beberapa orang bersedia membayar dengan mahal karna kesehatan itu lebih tidak ternilai harganya.

    Selain itu penetapan harga yang dilakukan oleh dokter dari segi kenyamanan dan fasilitas hal ini dikarenakan seorang pasien tidak akan betah berlama-lama dirawat dirumah sakit.Maka dari itu dokter dan rumah sakit memberikan fasilitas yang mencukupi tapi tentunya tidak dengan harga yang murah.
    Penetapan harga juga bisa dilihat apakah dokter itu dokter specialis atau dokter umum.Tentunya kita sudah tau jelas dokter specialis lebih mahal dari dokter umum dikarenakan dokter specialis mungkin lebih berpengalaman dan juga menanggung tanggung jawab yang sangat besar karna itu lah dokter2 specialis memintah harga yang setimpal atas usaha yang dia lakukan.

    Comment by Rizky kurniawan | December 9, 2007 | Reply

  18. Selamat malam pak…!!
    setelah baca dialog tadi saya jadi ingat waktu SD dulu^,^
    saya juga mengucapkan hal yang sama pada sahabat saya dulu yang juga ingin jadi dokter,dan bahkan ternyata mengalaminya juga.Kebetulan kedua orang tuanya adalah seorang dokter,Nah..pada saat saya sakit saya langsung datang kerumahnya.Karna kita bersahabat dekat jadi mama sahabat saya yang juga seorang dokter umum itu memeriksa saya dan setelah diidentifikasi ternyata saya sakit gejala tipes,kemudian saya diberi resep.ketika saya bilang “berapa tante??” langsung dijawab “ga usah sita,nanti ini aja obatnya ditebus di apotik” he..he..he..
    Menurut saya apabila seorang dokter memasang tarif bermulai dari pertimbangan…
    1] identifikasi penyakit!!!
    sekarang pikir coba,kalau dokter salah mengidentifikasi penyakit??wah..bukannya sembuh malah yang ada maL praktek donk!?kalau salah obat,anak orang bisa mati,dituntutlah dia..
    2] sekolahnya super duper extra mahal..!!
    ya iyalah gimana enggak??secara yang dipelajari anatomi tubuh gitu,mulai dari ujung rambut sampe ujung kaki.Hal kecil aja nih,kalau sampe salah nyuntik orang apa ga bahaya??maL praktk lagi dampaknya..,saya ngomong gini karna mama saya pernah jadi korban..
    3] selain itu sekolahnya juga lamaaaaa
    4] Extra pinter dan ahli

    jadi impaskan apa yang diberikan dan yang kita dapatkan???
    Tapi memang ada juga dokter2 yang mengkomersilkan pekerjaanya..jadi pesan saya buat dokter2 yang masih matre “wong soro ojo diplosoro” maksudya “orang sudah susah(sakit) jangan ditambah susah(bebannya)” ok??

    Comment by Nursita Titi Zahara | December 10, 2007 | Reply

  19. kalo masalah tarif kesehatan yang semakin mahal itu menurut saya sah sah saja. karena kesehatan itu sangat penting, dengan tarif yag mahal bisa saja dijadikan pelajaran bagi pasien agar dapat dengan baik menjaga kesehatannya. Toh untuk menjadi seorang dokter membutuhkan pengorbanan yang besar. proses pendidikan yang tidak sebentar dan biaya yang di keluarkan selama masa pendidikan untuk biaya pelatihan, pendidikan , dan praktik menjadi dokter pun tidak sedikit biaya yang dikeluarkan. Tapi terkadang ada juga dokter yang menetapkan tarif yang lebih rendah untuk pasien golongan ekonomi kebawah. jadi saya rasa strategi harga yang di tetapkan para dokter berdasarkan pada tingkat kebutuhan konsumen dengan mempertimbangkan biaya-biaya yang dikeluarkannya.

    Comment by Fifit Darmayanti | December 12, 2007 | Reply

  20. dimana-mana tarif berobatke dokter itu relatif mahal. baik itu dokter yang baru praktek maupun rumah sakit umum lainnya. ya meskipun tidak semahal tarif yang di pasang oleh dokter yang sudah profesional alias lebih ahli. seharusnya para dokter itu bisa lebih sedikit memahami keadaan ekonomi para pasiennya dan tanpa memandang status sosial mereka. karena bagaimanapun juga dokter itu ibarat dewa penolong bagi mereka yang benar-benar membutuhkan.oleh karena itu para dokter dalam memasang tarif hendaknya di sesuaikan dengan keadaan perekonomian pasien, meskipun separah apa penyakit pasien tersebut karena bagaimanapun mereka adalah makhluk sosial yang membutuhkan uluran tangan dari sesamanya. demikian komentar dari saya. semoga para dokter itu dapat tergugah hatinya untuk menolong kaum ekonomi lemah sehingga dapat membantu meningkatkan kesejahteraan bangsa.

    Comment by Liona Eralong | December 12, 2007 | Reply

  21. good morning sir!!!
    dokter adalah profesi yang bergerak di bidang jasa, tentunya memerlukan berbagai pertimbangan dan beberapa kebijakan untuk menetapkan strategi harga yang akan di ambil. menurut saya, penetapan harga untuk jasa dokter dipengaruhi oleh beberapa pertimbangan, antara lain :
    1. tingkat prestasi yang sudah didapat
    2. tingkat keahlian yang dimiliki, seperti spesialis
    3. pendidikan yang telah ditempuh
    4. ketenaran di dunia medis, yang dengan kata lain sebagai salah satu srana untuk memasarkan namanya.
    menurut saya pertimbangan-pertimbangan diatas cukup mempengaruhi dokter dalam menetapkan harga, sehingga para konsumen dapat menaruh kepercayaan kepada para dokter untuk menggunakan jasanya.

    Comment by lidya kristina | December 26, 2007 | Reply

  22. assalamu’alaikum…
    malem pak..
    menurut saya, banyak hal-hal yang menjadi pertimbangan seorang dokter dalam menetapkan tarifnya karena setiap harga/tarif akan berpengaruh kepada pasien, diantaranya:
    1. keahlian atau spesialisasi yang dimiliki oleh dokter itu. semakin ahli dokter tsb, semakin tinggi pula tarif yang ia tetapkan.
    2. biaya pendidikan. semakin sulit spesialisasinya maka semakin banyak pula biaya yang harus dikeluarkan untuk menempuh pendidikan spesialisnya itu.
    3. tempat praktek. dokter yang bekerja di rumah sakit dengan membuka praktek sendiri di rumahnya jelas sangat berbeda tarif yang ia kenakan kepada pasien karena tarif dokter rumah sakit telah ditentukan oleh rumah sakit.

    Dari pertimbangan tsb kemudian dokter menetapkan segmen pasar/pasien yang akan ia sasarkan. misalnya dokter memilih segmen pasien kalangan menengah ke atas. dokter tsb dapat menerapkan strategi policy skimming yaitu menetapkan tarif harga setingginya untuk memperoleh keuntungan. tentunya dengan memberikan pelayanan yang VIP dan harus memuaskan pasien agar pasien sembuh dari penyakitnya.
    apabila dokter memilih segmen pasien menengah ke bawah, doter tsb dapat menerapkan stategi market-penetarion pricing atau harga penetrasi pasar, yaitu menetapkan tarif harga serendah mungkin sehingga dapat mudah merebut pangsa pasar yang besar. dan tentunya tidak melupakan kewajibannya sebagai dokter untuk mengobati pasien dengan baik sehingga pasien dapat sembuh dari penyakitnya dan dengan pelayanan yang memuaskan pula.

    Comment by dewi yuniar | December 27, 2007 | Reply

  23. selamat siang bapak…..menurut saya tarif yang telah ditetapkan seorang dokter adalah harga yang sudah sesuai karena harga yang diterapkan sudah melalui tahap pertimbangan yang ada.meskipun harga itu mungkin terlalu mahal kemungkinan obat yang ada itu sulit di cari atau langkah.jikapun kita tetap permasalahkan suatu harga itu maka kita tidak akan mendapatkan kesehatan kita kembali,maka dari itu kesehatan adalah hal yang penting jika kita tetap abaikan maka kita akan mengalami kesakitan sekaligus mengeluarkan biaya yang seharusnya tidak perlu dikeluarkan.sebab dari itu jasa seorang dokter sangatlah berarti bagi kita dengan tidak adanya seorang dokter maka kitapun mengalami kesulitan.seperti kita ketahui obat yang ada tidaklah semuanya murah karena oleh itu janganlah beranggapan kalau harga obat itu selalu mahal.

    Comment by dwi indah puspita sari | December 28, 2007 | Reply

  24. Ada beberapa faktor dalam menentukan tarif seorang dokter:
    banyak orang yang mengira bahwa tarif dokter relatif lebih mahal dikarenakan peralatan kedokteran masih harus didatangkan dari luar negeri,proses pendidikannyapun juga sangat mahal.seorang dokter juga harus bisa melihat bagaimana keadaan ekonomi si pasien tersebut, juga bisa dilihat dari softskil dokter itu sendiri.indentifiakasi panyakit juga harus dipertimbangkan oleh seoarang dokter karena otomatis biaya obatnya juga semakin mahal,dan fasilitas juga tidak kalah penting dalam penetapan tarif.

    Comment by dewi pantisari yusuf | January 8, 2008 | Reply

  25. Ass.Wr .wb
    menurut pendapa saya cara menetapkan tarif seorang dokter dapat dilihat dari beberapa fakktor yaitu:
    1.fasilitas dalam hal pelayanan
    2.letak dimana seorang dokter membuka tempat praktek agar masyarakat dapat mudah berobat
    3. faktor ekonomi si pasien inipun harus juga dipertimbangkan karena tidak semua pasien itu mampu membayar biaya dokter atau obatnya
    4. seperti yang kita ketahui bahwa antara dokter spesialis dan dokter umum berbeda tarifnya dikarenakan peralatan-peralatan dokter spesialis lebih mahal daripada dokter umum

    Comment by heny la popo | January 8, 2008 | Reply

  26. menurut pendapat saya tarif seorang dokter pada saat ini dilihat dari keahlian dokter misalnya dokter spesalis dengan dokter umum.Dimana dokter spesialis tarifnya lebih mahal karena dilihat dari pengalamanya dalam dunia kedokteran.
    Dan para dokter selain praktek di rumah sakit dia juga membuka praktek dirumahnya sendiri tetapi dengan tarif relatif murah.
    mengapa tarif dokter itu mahal karena:
    1. peralatan yang digunakan kebanyakan didatangkan dari luar luar negeri
    2. biaya pendidikan seorang dokter relatif mahal
    Demikian komentar dari saya Terima Kasih Pak ………….!

    Comment by Kurnia Dwi Santi H | January 16, 2008 | Reply

  27. menurut saya strategi penentuan tarif dokter bisa jadi karena beberapa pertimbangan, antara lain:
    1. Melihat dari background pendidikannya, apakah spesialis atau hanya dokter yang biasa saja (dokter umum)
    2. Fasilitas apa yang dokter itu berikan
    3. Posisi dan waktu juga sangat berpengaruh.
    4. Melihat juga dari “kepribadian” dokter itu sendiri, kadang ada juga dokter spesialis yang “berlabel” dan berkualitas super tapi memasang dengan tarif rendah, mungkin juga dia berprindip bahwa profesi dokter adalah untuk menolong sesama, jadi masalah seberapa besar orang membayar dia itu bukian masalah baginya. atau sebaliknya.
    5. Dan satu hal yang paling penting dalam penentuan tarif tsb, adalah melihat dari apakah dokter tersebut memiliki kualifikasi yang tinggi atau tidak.
    Makasih…..

    Comment by Weny Ashanti | February 21, 2008 | Reply

  28. Saya mahasiswa kedokteran yang masih banyak melihat tindakan sosial yang dikerjakan oleh para senior saya. Senior saya banyak yang tidak mengambil imbalan untuk masyarakat miskin, minimal mereka menyarankan pasien ikut gakin, askes, atau jamsostek. Kadang pasiennya sendiri yang cari masalah karena tidak mau ambil pusing untuk mengurus administrasi keringanan biaya pengobatannya sendiri, misalnya tidak mengurus perpanjangan asuransi kesehatannya. Jadi, jangan selalu menyalahkan dokter…

    Comment by erfen_gs | March 10, 2008 | Reply

  29. ass..
    dokter adalah profesi yang diminati banyak orang. akan tetapi untuk mencapai impian tersebut, diperlukan usaha keras dan skill yang baik pula..
    dilihat dair sikonnya, para dokter menggunakan cost strategy sesuai biaya yang wajar. walaupun memang terbilang cukup mahal.
    pemberian cost yang mahal juga harus disesuaikan dengan pelayanan, obat-obatan, fasilitas, dan skill yang dimiliki oleh seorang dokter tersebut. mungkin juga sebagai pengganti biaya kuliah mereka dari S1(4 tahun), profesi (2 tahun), dan mungkin spesialis..berat juga studynya, jadi menurut saya sangat wajar bahsa dokter tersebut memberikan cost yang cukup mahal..
    akan tetapi saya berharap bahwa profesi seorang dokter jangan sampai disalah gunakan…

    Comment by rahma gaty | September 12, 2008 | Reply

  30. assalamualaikum………….
    Dokter merupakan penolong yang paling mulia karena tugasnya yang begitu berat dan mempunyai dedikasi yang tinggi dalam mempertaruhkan nyawa hidup manusia. Ditinjau dari kekhususan pelayanannya, dokter dapat diklasifikasikan sebagai dokter pribadi dan dokter umum. Namun antara kedua klasifikasi tersebut tidak mempengaruhi dalam kecanggihan mereka dalam hal marketing sehingga membuat perbedaan atas hasil kepuasan pelanggan. Untuk itu pemasaran jasa perlu memperhatikan unsur lainnya yaitu people, physical evidence dan process.Dari physical evidence yang telah terbentuk memungkinkan untuk peningkatan jumlah pelanggan yang ingin menggunakan jasa layanan yang sama. Dalam mengelola mutu jasa, terdapat suatu strategi yang dapat ditempuh dalam memenangkan persaingan dengan pesaing usaha yaitu dengan cara menyampaikan layanan yang bermutu tinggi secara konsisten dibanding para pesaing dan lebih tinggi daripada harapan pelanggan.

    Comment by Aulia Irdiani Putri | September 15, 2008 | Reply

  31. Dokter memang pekerjaan yang banyak diminati oleh orang karena banyak orang melihat dokter dari sisi kesuksesan mereka saja. Padahal tak semua dokter sukses dalam bidangnya.
    Namun dibalik kesuksesan itu, dokter juga mengorbankan banyak hal,terutama materi. Biaya yang ditempuh tak murah apalagi jika mengambil spesialis.
    Oleh karena itu, tak jasing lagi untuk kita jumpai bahwa tarif dokter itu bisa dikatakan mahal.
    Penetapan tarif itu dilakukan berdasarkan pemikiran cost and benefits dan membandingkan biaya yang telah dikeluarkan dengan pendapatan yang akan diterima. Prinsip ekonomi juga harus diterapkan dalam profesi dokter.
    Dokter juga mempunyai strategi khusus dalam menjalani profesinya.
    Kebanyakan,dokter bersikap ramah dan memberi kepuasan kepada semua pasien agar bisa mendapatkan banyak pasien.
    Dalam contoh lain,itu seperti sebuah perusahaan jasa yang selalu berusaha memberi kepuasan kepada customer agar mereka nyaman untuk tetap selalu menggunakan jasa perusahaan itu dan tidak beralih menggunakan jasa perusahaan lain.

    Comment by angga raditya 2007310218 | September 19, 2008 | Reply

  32. Assalamualaikum,,,,,

    Menurut pendapat saya, pekerjaan sebagai dokter adalah banyak yang diminati oleh orang dan juga banyak dikalangan anak-anak, akan tetapi untuk menjadi seorang dokter banyak biaya-biaya yang harus dikeluarkan dan juga disamping biaya yang harus dikorbankan pasti ada juga risiko-risiko yang harus ditanggung. Oleh sebab itu banyak tarif untuk berobat dikatakan sangat mahal, karena mereka mau menyeimbangkan biaya dan resiko yang dihadapinya. Didalam dunia marketing tentu seorang dokter adalah suatu profesi paling utama yang diinginkan oleh banyak orang karena selain mendapatkan gaji dari profesinya itu, dokter juga bisa mendapatkan banyak keuntungan dari praktek kesehariannya, apalagi tarif yang dikenakan itu sangat mahal. Oleh karena itu seorang dokter harus meningkatkan pelayanan jasa yang baik agar seimbang dengan biaya yang dikeluarkan oleh pasiennya, yaitu seorang dokter harus mnyediakan apa yang diinginkan oleh pasiennya, dengan menyediakan fasilitas yang memadai, seperti menyediakan tempat duduk untuk para pasien yang menunggu, ada TV diruang tunggu, dan kipas angin atau AC, tempat prakteknya itu sangat strategis yang mudah bagi masyarakat untuk datang, meningkatkan pelayanan yang baik, apabila peralatan dokter sudah ada yang rusak segera digantinya, agar tidak terjadi kesalahan praktek, meringankan beban pasien yang ekonominya lemah dengan meminta keterangan yang jelas, memberikan saran-saran yang baik kepada pasien demi kesehatan mereka, menyediakn obat-obatan yang bermutu dan juga jangan lupa untuk selalu tersenyum.

    Sekian, Terima Kasih…..

    Wass,,,,,

    Comment by Jilfa Ishak | September 19, 2008 | Reply

  33. ass.
    menurut saya, Dokter adalah Profesi yang beresiko tinggi karena menyangkut kesehatan dan kesembuhan seorang customer.
    Bila bicara masalah tarif penetapan seorang dokter:
    1.pertama, fasitas dan pelayanan tempat praktek
    2.kedua, biaya pendidikan seorang Dokter tidak murah
    3.ketiga, profesionalitas seorang Dokter
    4.keempat,alat dan obat-obatan harus dipertimbangkan seorang customer karena harga produk sekarang ini amatlah mahal.
    bila customer yang tidak mampu bisa mengunakan surat keringana n/ surat izin raskin.

    Comment by joko setiawan | September 22, 2008 | Reply

  34. Ass…
    Menjadi dokter bukanlah suatu hal yang bisa dianggap enteng, karena seorang dokter bertanggung jawab dalam melayani kesehatan masyarakat. oleh karena itu meskipun seorang dokter tidak sedang bekerja atau praktek, ser\orang dokter harus mau menolong seseorang yang memang layak mendapat pertolongan.
    Namun, dokter juga layak mendapat imbalan atas jasa-jasa yang telah diberikan. dokter dapat menetapkan tarif mereka berdasarkan ; seberapa besar pengorbanan yang telah dilakukan, hal ini dapat dilihat dari segi fasilitas, waktu, tenaga, dan skill dari seorang dokter.
    Akan tetapi seorang dokter juga harus mau mau memberikan jasa gratis pada mereka yang tidak mampu, tentunya dengan requirement tertentu.

    sekian, terima kasih.

    Comment by Faris Fashihul Lisan 2007310491 | October 10, 2008 | Reply

  35. jadi dokter tu sulit yah…………..
    musti nentuin harga juga…………..

    Comment by tari | May 17, 2009 | Reply

  36. menurut saya tarif dokter terutama di daerah sangat murah, coba bandingkan dengan pengacara/notaris/sarjana teknik/bengkel HP……….. padahal sekarang resiko tertular, komplain meningkat… bahkan untuk dokter PNS di gunungkidul untuk insentifnya hanya Rp. 2000 – Rp.3000,- per hari kerja……….opo tumon

    Comment by sigit | August 9, 2009 | Reply

  37. ass….

    menurut pendapat saya
    sebenarnya menjadi dokter itu sangat sulit. karna butuh keberanian,keterampilan, dan butuh kepercayaan diri dalam menangani pasien.

    Dokter is the best……….

    Comment by rhiyrie | April 5, 2011 | Reply

  38. sekolah mahal, pekerjaan beresiko dengan fee minim, republik gila.

    Comment by klinikgorengan | October 1, 2012 | Reply

  39. memangnya selama ini bayar dokter bagaimana ? langsung ke dokternya atau lewat kasir ?

    Comment by tanya | November 7, 2012 | Reply


Leave a reply to Sitta Su'aidah Cancel reply